Rabu, 13 Oktober 2010

Bahkan Barat Pun Butuh Islam


  • Judul : Bahkan Barat Pun Butuh Islam
  • Judul Asli : Al-Mustaqbal Lihadza Ad-Din,Al-Islam wa Mustaqbal Al-Basyariyah Ala inna Nasharallah Qarib
  • Penulis : Sayyid Qutub,Dr Abdullah Azzam,Syaikh Sulaiman bin Nashir Al-Ilwan
  • Penerjemah : Abu Nadidah Humaera,Abu Ja'far Al-Indonesy
  • Cetakan : I (satu) 2009
  • Penerbit : media ISLAMIKA 
  • Tebal : 265 Halaman
Islam adalah sistem bagi kehidupan manusia yang aktual permasalahannya,Islam mencakup tatanan-tatanan kehidupan dan berbagai sistem dari keyakinan,Islam adalah pondasi tempat berpijak. Karakteristik-karakteristik ini telah ada dan terjaga pada agama ini,dan inilah yang akan membuat Islam kembali berkuasa pada abad ini dan seterusnya.
Manusia telah berjalan dalam berbagai bentuk segi pergulatan dan berjalan disini dan disana dalam berbagai bentuk pencarian terhadap suatu sistem kepercayaan. Agama adalah suatu sistem kehidupan,setiap agama yang datang dari Allah (samawi),datang untung diberlakukan didunia,telah turun beberapa agama beserta kitapnya dari langit.sebelum kemunculan agama utama ini (Yahudi,Nasrani dan Islam) telah muncul berbagai agama yang berusaha mengembalikan manusia kedalam rububiyah Allah yang satu. Dimulai sejak Nabi Nuh As- Nabi Muhammad SAW. Semuanya berbeda detail dan syariat-syariat nya,tetapi sama dalam konsep dasar dan tujuannya,yaitu mengeluarkan manusia dari peribadatan terhadap makhluq dan menuju peribadatan kepada Allah.
Al-Quran menjelaskan ini kepada manusia hakikat dan pemahaman terhadap Allah,Al-Quran menjelaskan kedudukan agama terakhir,serta kedatangannya sebagai pelindung alam,dan menjelaskan garis pengikut agama ini dengan pengikut paham jahiliyah. Dalam Al-Quran dikisahkan tentang umat-umat terdahulu,bagaimana syariat terhadap mereka dan bentuk-bentuk pembangkangan mereka kepada nabi mereka dan bagaimana azab yang ditimpakan kepada mereka.
Pada saat sekarang ini umat manusia sedang berteriak-teriak disana-sini dikarenakan hati yang bingung,teriakan tentang pencarian dan menyerukan kepada jalan keselamatanserta mencari-cari penyelamat dan menggambarkan sang penyelamat mempunyai ciri-ciri tertentu. Inilah yang sedang atau marak terjadi dibelahan dunia barat. Disana terjadi kemerostoan moral karena pemuas kebutuhan jasmani yang tidak pernah kunjung terpenuhi,membuat sebagian mereka bosan dan berusaha mencari suatu jalan yang membawa pada ketentraman jiwa dan membawa pada jalan keselamatan,semua ciri-ciri kemuliaan ini tidak akan ditemukan kecuali pada Islam.
Ilmuan dan para Pemikir Barat cendrung terlalu sombong dan gelap mata untuk mengakui bahwa Islam adalah agama yang menuntun manusia pada jalan keselamatan,contohnya mereka mencari suatu sistem yang memposisikan sistem kehidupan bukan prioritas mutlak pada manusia dan masyarakat,dan memposisikan kebutuhan ruhani pada posisi sekunder. Jelas sekali sistem ini tidak berpendirian terhadap sebuah keyakinan dan hubungannya dengan aktifitas hidup manusia. Karena mereka hanya bersandar pada teori-teori belaka bikinan mereka sendiri tanpa mau memandang dan mengakui siapa seenarnya yang mampu menjawab seruan itu.
Islam akan tinggi nilainya apabila manusia mau merobah paradigma berpikirnya. Islam akan memberikan nilai-nilai yang sebenarnya,tanpa melebihkan atau mengurangi. dimana jiwa orang yang beriman akan mengusasi peradaban dan bukan sebaliknya peradaan yang menguasainya. Islam aakan berkuasa ketika jiwa orang-orang mukmin jadi penguasa.
Pada akhirnya peradaban barat hanya menunggu waktu kehancurannya saja apabila sistem yang mereka terapkan tetap memakai sistem materealisme.
Buku karya Sayyid Qutub,Dr Abdullah Azzam,Syaikh Sulaiman bin Nashir Al-Ilwan ini sangat unik karena berisi tiga pokok bagian yang masing-masing menguatkan satu sama lain. Buku ini menceritakan bagaimana kesesatan barat dalam berpikir dan mengalami usaha yang buntu dalam mencari suatu makna dari agama,mereka terjebak dalam kegelapan karena berusaha merubah dan menyaukan agama dengan kebutuhan jasmaniah mereka sendiri.
Yang menjadi kekurangan dari buku ini,bahasanya terlalu bakudalam penyajiannya,tapi alangkah baiknya jikalau pengaturan tatabahasanya diubah dengan gaya penyajian indonesia,dan membuat pembaca mudah memahami dan menikmati isinya.                      

0 komentar:

Posting Komentar